Search This Blog

TIPS UNTUK HIDUP SEHAT

Banyak tips agar kita bias hidup dengan sehat.  Ada 8 hal yang kiranya dapat membuat kita bisa kita lakukan/perhatikan agar tubuh kita tetap sehat yang biasa disingkat dengan WELLNESS (W=Water, E=Environment, L=Laugth, L=Life without narkoba, N=Nutritions, E=Emotional, S=Sleep, S=Social support).
W           :  WATER ( AIR )
Seluruh makhluk hidup yang ada di bumi pasti menbutuhkan air. Air bisa dikatakan sebagai sumber kehidupan. Banyak manfaat yang diberikan air untuk makhluk hidup. Di sini akan dijelaskan fungsi-fungsi penting air dalam kehidupan.
1.      Air Bekerja Dengan Ajaib
Bila Anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan, termasuk:
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
2.      Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Anda akan mampu bekerja lebih keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Sebagai tambahan, air dapat memperkuat daya tahan tubuh Anda. Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.
3.      Tahan lapar
Rasa lapar kadang merupakan penyamaran dari rasa haus. Sewaktu anda mengalami dehidrasi (kekurangan air) Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya adalah air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk mencegah makan berlebihan.
4.      Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
5.      Senjata ampuh melawan masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan berfungsi untuk menjerat virus pilek. Daya tahan ini akan melemah apabila Anda dehidrasi (kekurangan air) karena akan menyebabkan lendir mengering. Sebagai catatan banyak ahli kesehatan merekomendasikan air sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk.
6.      Pelembab wajah paling ampuh
Dengan minum banyak air membantu kulit Anda tetap kenyal dan kencang serta mengurangi garis-garis dan kerut pada wajah. Menangkal rasa letih akibat melakukan perjalanan Udara panas dapat menyebabkan Anda dehidrasi dan akan menimbulkan rasa letih pada saat dan setelah perjalanan. Minumlah banyak air sebelum melakukan perjalanan dan satu gelas tiap jam perjalanan Anda.
7.      Mengatasi migrain/sakit kepala
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi dapat mengakibatkan migrain/sakit kepala, jadi bila Anda sering mengalami migrain adalah sangat penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup. Sedangkan Fungsi Air yang utama adalah :
a.       Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak
b.      Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan
c.       Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita
d.      Katalisator dalam metabolisme tubuh
e.       Pelumas bagi sendi-sendi
f.       Menstabilkan suhu tubuh
g.      Meredam benturan bagi organ vital
Dengan menggunakan air secukupnya khususnya minum, tubuh kita akan selalu segar dan kesehatan tetap terjaga.

E              :  ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adalah belajar.
Terhadap faktor lingkungan ini ada pula yang menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai mengalami dan mengecap alam sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.
Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri individu, dapat kita ikuti pada uraian berikut :
1.      Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial
Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
Terputusnya hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun permulaan perkembangannya, akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia sebagai manusia. Berubahnya tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesamanya.
Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya cukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan lain-lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu akan berlangsung sangat lambat sekali.
2.      Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu
Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai :
a.         Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
b.         Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
c.         Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
d.        Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.

Nah contoh lingkungan menyebabkan dampak yang luar biasa adalah, penyakit minamata di Jepang akibat pencemaran mercury, kemudian di Eropa Timur beberapa th terakhir ini brain cancer menempati urutan tertinggi sejak cerenobhyl meledak, lalu di Alaska kanker lung akibat smoke… Di Indonesia, apa yang kira2 bakal terjadi setelah bencana lumpur di sidoarjo dan banjir di jakarta? Demam Berdarah, Demam typoid biasanya barengan sama musim banjir2 gini…
Yuuk kita ciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih, supaya kesehatan kita juga terjamin…


L              :  LAUGTH (TERTAWA)
 “Badut itu seperti aspirin, hanya ia bekerja dua kali lebih cepat,” kata almarhum Groucho Marx, bintang film komedi yang kata-katanya sering dikutip orang. Mengapa ia bisa bilang begitu? Bagaimana cara tawa menyembuhkan penyakit?
1.    Tawa itu meringankan rasa khawatir. Sebab, seseorang tidak dapat tertawa dan merasa takut secara bersamaan. Secara fisik itu tidak mungkin. Tawa juga mengecilkan sumber dan ukuran rasa takut kita.
2.    Tawa mengurangi rasa ingin sendiri. Sebab, tawa membuat kita ingin bersosialisasi dengan orang lain dan meringankan rasa kesendirian.
3.    Tawa mengurangi agresi dan konflik. Orang yang tertawa tidak dapat berbuat kasar pada orang lain.
4.    Sistem kekebalan tubuh jadi lebih kuat dengan tertawa, kadar hormon stres pun berkurang, jantung dan sistem peredaran darah lebih sehat, serta otot menjadi lebih rileks.
5.    Tertawa adalah sumber latihan jantung yang sehat, khususnya bagi orang yang telah berusia lanjut. Selain itu, tertawa juga akan membuat pola napas khusus yang baik bagi kesehatan organ-organ pernapasan.
6.    Tawa bekerja seperti virus karena menyebar dengan cepat. Menyebarkannya ke seluruh dunia akan mengurangi kemarahan dan kekerasan.
7.    Kesehatan mental kita menjadi lebih baik dengan tertawa. Stres berkurang, begitu pula rasa marah dan khawatir. Namun, rasa bahagia dan sikap positif meningkat.
8.    Kita menjadi lebih kreatif dan mampu memecahkan masalah karena tertawa. Kepuasan kerja pun meningkat. Kita dapat bekerja lebih keras, tetapi merasa nyaman. Singkatnya, produktivitas meningkat.
9.    Semua orang bisa tertawa. Manusia dilahirkan dengan bakat untuk tertawa. Sense of humor tidak terlalu diperlukan untuk tertawa.
10.   Tertawa adalah proses alami yang mengurangi rasa sakit, baik secara fisik maupun emosional. Ini adalah obat alami dari tubuh sendiri. Banyaklah tertawa dan Anda akan merasakan bahwa ternyata hanya butuh sedikit obat untuk menikmati hidup.

L              :  LIVE WITHOUT NARKOBA
Peredaran narkoba ibarat jamur di musim hujan. Tidak hanya ditempat-tempat hiburan, saat ini sudah tersebar di lingkungan perumahan, bahkan ke sekolah-sekolah. Lalu, bagaimana cara menghindari agar keluarga kita tidak terjerumus ke lembah maksiat itu. Berikut beberapa tips untuk menghindarinya.
Peredaran narkoba ibarat jamur di musim hujan. Tidak hanya ditempat-tempat hiburan, saat ini sudah tersebar di lingkungan perumahan, bahkan ke sekolah-sekolah. Lalu, bagaimana cara menghindari agar keluarga kita tidak terjerumus ke lembah maksiat itu. Berikut beberapa tips untuk menghindarinya, antara lain :

  1. Dapatkan informasi mengenai bahaya narkoba dari koran, majalah, seminar, tempat spa, dll.
  2. Persiapkan mental untuk menolak jika ditawarkan. Kuatkanlah tekadmu untuk menolaknya.
  3. Belajar berkata "tidak" , kalau mendapat tawaran narkoba. Siapkan alasan yang dapat dipakai, dan alihka pembicaraan jika kamu mulai disudutkan.namun, bila teman terus memaksa, segera tinggalkanlah tempat itu. Carilah teman baru yang ''bersih'' dari narkoba seperti yang biasa kita lihat di apotik murah.
  4. Milikilah cita-cita dalam hidup,sehingga hidupmu akan memiliki arah.
  5. Lakukanlah kegiatan positif yang dapat menolong kamu untuk menjadi lebih mandiri, percaya diri, serta menyalurkan hobi serta berprestasi.

Selain itu, agar tidak terjerumus narkoba, diperlukan pendekatan kognitif dari orang tua, sekolah, dan guru. Pendekatan kognitif merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi persepsi negatif tentang diri sendiri dengan cara mengubah kesalahan berpikir dan keyakinan diri yang keliru.
Selanjutnya, mengajarkan cara pengendalian tingkah laku yang tidak dikehendaki. Dengan memberikan tindakan preventif, anak dapat dibimbing berpikir positif. Namun, jika anak sudah terlanjur terlibat narkoba, maka sebaiknya orang tua tidak "meninggalkan" mereka dalam upaya penyembuhan sendiri, tetapi harus terlibat sepenuhnya agar pecandu mendapat dukungan moril.
Pecandu yang telah keluar dari rehabilitasi narkoba sangat dianjurkan untuk mengikuti program lanjutan agar dampak ingatan dari narkoba tidak menimbulkan masalah lanjutan.


N             :  NUTRITIONS
Mengapa suplemen nutrisi dibutuhkan oleh tubuh anda? Jawabannya dapat bervariasi pada setiap orang. Antara lain karena stress yang berlebihan, tingkat polusi yang tinggi seperti di Jakarta, latihan atau pekerjaan yang terlalu berat, ingin membentuk otot, pengolahan makanan yang salah, sistem pencernaan yang terganggu dan istirahat yang kurang. Semua ini akan meningkatkan kebutuhan anda terhadap suplemen.
Tubuh kita perlu bahan bakar sebagai sumber tenaga. Selain itu tubuh juga membutuhkan berbagai nutrisi untuk proses perkembangan, penyembuhan dan pemeliharaan serta untuk menjalankan berbagai fungsi dalam tubuh. Konsumsi makanan yang tepat akan menjadi faktor penting bagi keberhasilan seorang binaragawan. Sesuaikanlah diet agar dapat mengoptimalkan latihan kita.
Air
Air merupakan elemen terpenting bagi tubuh kita. 2/3 dari berat badan kita merupakan air dan otot kita mengandung banyak air. Jadi jika ingin otot kita berkembang dengan baik konsumsilah air dalam jumlah yang mencukupi. Kebutuhan air bagi orang normal adalah kurang lebih 1/2 galon per hari, sedangkan bagi binaragawan 1-2 galon per hari tergantung beratnya latihan yang dilakukan. Seringkali kita melupakan pentingnya air bagi tubuh. Biasakanlah untuk tidak lupa untuk minum air, agar kondisi tubuh dapat terpelihara dengan baik dan terhindar dari resiko yang tidak perlu hanya karena kita lalai.
Protein
Setelah air, nutrisi lain yang sangat penting bagi perkembangan otot anda adalah protein. Setiap orang membutuhkan protein, namun binaragawan membutuhkan lebih banyak protein dari kebutuhan orang biasa. Normalnya setiap orang membutuhkan konsumsi protein 1 gr per 1 kg berat tubuhnya per hari. Seorang binaragawan membutuhkan kurang lebih dua kali lipatnya, yaitu sebanyak 2 s/d 3 gr per kg berat tubuhnya per hari tergantung berat latihan yang dilakukan. Dengan mengkonsumsi protein yang mencukupi, perkembangan otot lebih optimal dan otot akan terlihat lebih keras, kekuatan otot bertambah, proses pemulihan otot menjadi lebih cepat, dll. Protein dapat diperoleh baik dari sumber protein hewani (seperti daging sapi, daging ayam, ikan, susu, dll) maupun sumber protein nabati (kacang-kacangan). Carilah sumber protein dengan kandungan lemak yang rendah, sebab yang kita inginkan adalah penambahan massa otot yang disertai dengan penurunan kadar lemak dalam tubuh. Tubuh kita mampu mencerna 30-50 gram protein dalam sekali makan, jadi usahakan agar setiap kali makan jumlah konsumsi protein anda tidak melebihi jumlah tersebut agar dapat tercerna dengan baik.
Frekuensi Makan
Seorang binaragawan harus mengkonsumsi berbagai jenis makanan dengan jumlah kalori yang cukup tinggi agar dapat menjalankan program latihan dengan optimal dan terpenuhi kebutuhan nutrisi bagi perkembangan otot. Selain itu kemampuan tubuh kita untuk mencerna makanan terbatas. Oleh sebab itu jika orang biasa membagi waktu makannya 3 kali sehari, maka bagi seorang binaragawan jumlah itu tidak cukup. Memang bisa saja seorang binaragawan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makan dalam porsi yang sangat besar sebanyak 3 kali dalam sehari, namun mengingat keterbatasan kemampuan tubuh untuk mencerna makanan, hal ini kurang baik dilakukan. Oleh sebab itu lebih baik jika waktu makan dibagi menjadi 4-7 kali sehari dalam porsi yang lebih kecil. Dengan cara ini kebutuhan energi akan terpenuhi dengan baik dan makanan yang masuk juga dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.
Protein Shake
Kadang kita mengalami kesulitan untuk makan 4-7 kali sehari. Misalnya kita sedang dalam perjalanan atau tidak punya cukup waktu. Jika demikian kita dapat mengganti beberapa waktu makan kita dengan mengkonsumsi protein shake. Protein shake sangat efektif untuk membantu pemenuhan kebutuhan protein. Sebab selain tentunya kaya dengan kandungan protein, protein shake tidak mengandung lemak. Kita dapat mengkonsumsi protein shake dengan menambahkan susu non fat atau berbagai macam buah-buahan sesuai selera.
Pemenuhan Kebutuhan Tenaga
Protein memberikan nutrisi bagi perkembangan otot dalam tubuh, namun tubuh juga memerlukan sumber tenaga yang didapat dengan mengkonsumsi karbohidrat dan lemak. Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat yang berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian simple karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah kompleks karbohidrat yang didapat dari nasi, kentang, jagung, roti, dll. Simple karbohidrat dalam waktu singkat diubah menjadi energi. Kelebihan energi yang ada akan langsung tersimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Sedangkan kompeks karbohidrat akan diproses dalam waktu yang cukup lama sebelum menjadi tenaga dan energi yang dihasilkan juga dapat secara bertahap digunakan, jadi jarang terjadi kelebihan energi dari konsumsi jenis karbohidrat ini. Tiap gram protein dan karbohidrat menghasilkan 4 kalori sedangkan 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Jadi batasilah konsumsi lemak dan gula, kurang lebih 10-15% per hari dari seluruh konsumsi makanan agar kita dapat mengontrol kadar lemak di tubuh kita.
Vitamin, Mineral dan Suplemen
Selain memenuhi kebutuhan protein dan karbohidrat, serta membatasi konsumsi lemak dan gula, tubuh kita juga perlu vitamin dan mineral yang mencukupi. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi binaragawan lebih tinggi dibanding orang dengan aktivitas normal. Oleh sebab itu akan sangat baik jika kita dapat mengkonsumsi vitamin dan mineral tambahan setiap hari. Selain itu berbagai macam suplemen dapat kita pilih untuk melengkapi diet, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Label Makanan
Perhatikanlah keterangan mengenai kandungan dari makanan yang kita beli agar kita dapat mengontrol masukan kalori yang dikonsumsi. Perhatikan pula berapa kadar lemak yang terkandung pada makanan tersebut. Walaupun dua macam produk makanan memiliki jumlah kalori yang sama namun jika satu produk memiliki kandungan lemak yang jauh lebih tinggi dibanding yang lain, tentunya akan lebih baik jika kita memilih produk dengan kadar lemak lebih rendah. Pilihlah produk dengan kandungan protein atau karbohidrat tinggi dan lemak rendah.

E              :  EMOTIONAL
Tidak sedikit orang yang menyesal setelah melakukan tindakan fatal, seperti mengamuk atau merusak, yang dipicu oleh kemarahan tak terbendung. Ia sendiri tidak mengerti mengapa ia sampai melakukan sesuatu yang tak pantas. Marah adalah salah satu bentuk emosi yang perlu diwaspadai.
“Jadi, orang jangan suka emosi!” “Sudah-sudah! Tidak baik membuat orang emosi!” Kalimat sejenis itu tak jarang kita dengar. Kata emosi sering kali digunakan dalam kalimat seperti itu sehingga memiliki konotasi negatif, yakni marah.  
Sebetulnya terdapat berbagai jenis emosi: ada yang negatif, ada yang positif. Marah hanyalah salah satu jenis emosi negatif.  Selain marah, yang termasuk emosi negatif, antara lain, waspada, benci, jijik, sedih, dan ngeri. Adapun yang termasuk emosi positif antara lain gembira, menerima, heran, dan takjub.
Dalam interaksi sosial, emosi memegang peran sangat penting. Bayangkan bagaimana seandainya relasi antarpribadi berlangsung tanpa disertai emosi: kita berkomunikasi dengan ekspresi datar, tanpa lonjakan perasaan.
Meskipun demikian, ekspresi emosi meledak-ledak tak dapat diterima oleh masyarakat. Itulah sebabnya diperlukan pengendalian emosi, bukan hanya untuk mengurangi ekspresi emosi yang tidak diharapkan, melainkan juga mengendalikan beberapa bentuk emosi yang sering kali menyulitkan kita sendiri, seperti kemarahan, kecemasan, rasa bersalah, dan juga cinta romantis.

Bagaimana mengendalikan emosi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami apa itu emosi dan bagaimana proses kerja emosi.
Memahami emosi
Eastwood Atwater, penulis buku Psychology of Adjustment, mengartikan emosi sebagai suatu kondisi kesadaran yang kompleks, mencakup sensasi di dalam diri dan ekspresi ke luar yang memiliki kekuatan memotivasi untuk bertindak. Ketika kita mengalami emosi tertentu, misalnya gembira, tentu ada penyebabnya: berjumpa dengan orang yang dikasihi, mendapat bonus, dan sebagainya. Demikian pula ketika mengalami emosi sedih, hal itu tentu ada penyebabnya: gagal ujian, putus hubungan dengan orang yang dicintai, dan sebagainya.
Peristiwa-peristiwa yang yang kita hadapi itu akan mengakibatkan otot-otot secara refleks berkontraksi karena mengalami stimulasi semacam sengatan listrik. Selanjutnya, dengan itu kita menyadari dan menginterpretasi bahwa kita sedang gembira atau sedih, lalu interpretasi itu menentukan bagaimana kita bertindak.
Berdasarkan keadaan tersebut, kita dapat menemukan bahwa emosi terdiri dari tiga komponen, yaitu adanya perubahan fisiologis (sensasi pada tubuh), kesadaran dan interpretasi yang bermakna subyektif akibat adanya sensasi, serta kemungkinan mengekspresikan kesadaran itu dalam tindakan.
Berikut kita coba memahami lebih jauh mengenai tiap-tiap komponen berdasarkan penjelasan Atwater. Hal ini penting karena, dengan memahami komponennya, kita akan menemukan cara mengendalikan emosi melalui komponen tersebut.
·         Sensasi tubuh
Penjelasan seperti di atas, yakni bahwa persepsi (interpretasi) kita terhadap stimulus eksternal dirangsang secara otomatis oleh adanya perubahan pada tubuh, merupakan teori lama dalam psikologi. Hasil temuan yang lebih baru menunjukkan, lokasi sumber emosi ternyata ada pada sistem saraf pusat, yakni otak.
Emosi melibatkan jaringan kerja perubahan fisiologis cukup rumit, yang memengaruhi jiwa dan tubuh secara simultan. Ketika sebuah stimulus dirasakan oleh indra, impuls (sinyal/pesan) dikirim melalui saraf-saraf menuju pusat otak.
Di sana proses impuls terbagi dua. Sebagian terkirim ke korteks, tempat stimulus disadari dan emosi dirasakan. Sebagian lainnya terkirim menuju otot, tempat perubahan tubuh dan perilaku terjadi.

Hasil temuan neurologis tersebut mengungkapkan, manusia dapat mengontrol emosi dengan memanipulasi sensasi tertentu. Contohnya, kita dapat mengendalikan emosi sakit dengan mengeblok pintu gerbang yang memungkinkan sinyal sakit terkirim ke otak. Hal ini telah dipraktikkan dalam dunia kesehatan, salah satunya dalam akupuntur.

·         Interpretasi sensasi
Hadirnya suatu stimulus di hadapan kita bukan saja menimbulkan sensasi secara fisiologis, melainkan juga menimbulkan interpretasi. Sensasi fisiologis menentukan seberapa besar intensitas emosi, sedangkan interpretasi yang merupakan komponen mental ini menentukan kualitas atau makna suatu emosi.
Jadi, bila yang kita alami adalah emosi marah, melalui perubahan fisiologis (pada tubuh), maka kita dapat merasakan seberapa kuatnya kemarahan kita. Selain itu, melalui pengalaman mental (proses interpretasi), kita memahami mengapa kita marah dan makna-makna lain dari kemarahan kita.
Mengenai interpretasi, sepasang peneliti, Schacter & Singer, menemukan bahwa gambaran mental (apa yang kita pikirkan) dan situasi sosial yang ada merupakan petunjuk sangat penting yang menentukan bagaimana interpretasi kita terhadap sensasi-sensasi pada tubuh.  
Contoh untuk ini adalah ketika seseorang minum secangkir kopi. Saat itu ia mungkin menyadari dan mungkin juga tidak menyadari efek kopi itu terhadap fisiologi tubuhnya. Sesaat setelah meminum kopi, jantungnya berdetak kencang.
Bila saat itu ia berhadapan dengan seseorang yang berperilaku kasar, bila ia tidak menyadari efek kopi terhadap detak jantung, ia akan menginterpretasi bahwa orang yang ada di hadapannya itu telah membuatnya marah sampai jantungnya berdetak lebih kencang.  
Namun, bila seseorang menyadari efek kopi yang meningkatkan detak jantung, ketika berhadapan dengan orang yang berperilaku kasar, ia cenderung menginterpretasi debaran jantungnya akibat minum kopi, bukan akibat perilaku orang di hadapannya.
Contoh yang sama juga dapat berlaku dalam situasi sosial yang berbeda. Ketika kita mengalami sensasi kehangatan akibat meminum satu sloki anggur (wine), bila sesaat kemudian di hadapan kita hadir seorang lawan jenis yang cukup menarik, bila tidak menyadari efek fisiologis dari anggur, maka kita cenderung menginterpretasi kehangatan itu sebagai efek dari kehadiran orang lain tersebut. Kita dapat jatuh cinta karenanya!
Dengan gambaran di atas, kita tahu bahwa emosi kita merupakan gabungan dari faktor fisiologis dan faktor proses mental (kognitif). Dengan pemahaman ini, kita dapat mengenali emosi-emosi yang melanda diri kita dengan lebih baik.
Kita dapat menelusuri apa yang membangkitkan emosi kita: adakah faktor fisiologis yang ikut berperan? Apakah kita mengonsumsi makanan, minuman, atau obat tertentu yang memengaruhi fisiologi tubuh kita? Apakah faktor hormonal, misalnya haid, menopause, andropause? Bila benar-benar tidak ada, maka kita dapat menyimpulkan bahwa emosi kita benar-benar dipicu oleh situasi sosial yang ada.
Dengan mengenali asal muasal emosi seperti itu, kita dapat lebih mengendalikan emosi. Seorang wanita yang menjadi mudah marah menjelang atau sedang haid, bila ia menyadari dampak situasi fisiologis haidnya, maka ia lebih dapat mengendalikan diri untuk tidak marah meski ada pemicu dari lingkungan sosialnya (pekerjaan tidak lancar, anak membuat kecewa, dan sebagainya). Bayangkan bila kemarahan itu kita lepaskan begitu saja. Mungkin, situasinya justru berkembang tidak menguntungkan.

·         Respons adaptif
Emosi sering dipahami sebagai perasaan; dan perilaku dipengaruhi oleh perasaan. Bagaimana emosi memengaruhi perilaku? Dalam ilmu psikologi, seseorang yang menerima stimulus akan segera melakukan penilaian intuitif: baik atau buruk.
Penilaian ini menjadi petunjuk atau penentu perilaku. Pada binatang terdapat respons emosi primitif, yakni fight (berkelahi) atau flight (kabur). Demikian pula emosi kita, yang mengarahkan pada tindakan tertentu: mendekat atau menghindar.
Contohnya, bila kita diserang terus-menerus oleh seseorang yang penuh kuasa (powerful), maka kita akan merasa takut. Dalam situasi demikian, muncul insting lari/kabur (flight) yang biasanya terjadi dalam situasi ketika kita merasa tidak berdaya. Namun, bila serangan terus-menerus itu datang dari orang yang menurut kita kurang berkuasa, maka perasaan kita adalah marah. Dalam situasi demikian muncul insting berkelahi (fight) yang biasanya berkembang dalam situasi saat kita merasa dapat menjadi penentu (mengendalikan).

Tampak bahwa emosi memiliki peran penting dalam hidup. Emosi memiliki dua fungsi untuk adaptasi. Pertama, hal itu merupakan predisposisi untuk melakukan respon adaptif yang memungkinkan kita melakukan pertahanan hidup (survival). Kedua, hal itu memperkuat sosialitas (social ties) antara seseorang dan yang lain dalam kelompoknya.

Fungsi adaptif yang kedua ini tampak jelas dalam situasi sehari-hari. Emosi cinta orangtua terhadap anak membantu orangtua menentukan bagaimana perilakunya terhadap sang anak. Cinta romantis membantu perilaku pasangan untuk saling mendekat. Emosi negatif, seperti cemburu, marah, dan sebagainya, juga memiliki fungsi, yaitu meniadakan perilaku yang tidak diinginkan dalam relasi sosial.

·         Simpul
Satu hal yang perlu diingat adalah, kita memiliki kebebasan untuk mengendalikan emosi kita. Bila kita dapat mengendalikan emosi, berarti kita juga mengendalikan perilaku.

Kapasitas ini perlu diberdayakan, terutama bila memiliki kecenderungan mengembangkan emosi yang destruktif. Tanpa pengendalian emosi, tujuan hidup dalam jangka panjang mungkin tidak tercapai akibat perilaku kita berakibat fatal.

Mengendalikan emosi tidak berarti menekan emosi yang kita alami ke dalam alam bawah sadar, yakni dengan mengabaikan atau menganggap emosi itu tidak ada. Kita perlu mengakui emosi-emosi kita dalam hati, tanpa mengekspresikannya begitu saja.
Kita perlu mengekspresikan emosi dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan. Ini merupakan salah satu cara untuk tetap sehat.




Sumber :
MM Nilam Widyarini M.Si
Kandidat Doktor Psikologi
KOMPAS.com

S              :  SLEEP
Pingin tau gak..???
Dalam satu hari, jantung kita berdetak sebanyak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Kita berbicara sebanyak 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak. Karena itu manusia membutuhkan istirahat.
Istirahat yang besar membawa pemulihan, dan penambahan kekuatan setelah digunakan. Tidur merupakan faktor penting dalam istirahat, dimana selama tidur semua fungsi-fungsi tubuh terisi diperbaharui lagi. Istirahat tidak hanya mercakup tidur, tetapi juga bersantai, perubahan dalam aktifitas, menghilangkan segala tekanan-tekanan kerja atau maasalah-masalah lainnya.

Setiap manusia membutuhkan waktu tidur kurang lebih sekitar sepertiga waktu hidupnya atau sekitar 6-8 jam sehari. Secara alami dan otomatis jika tubuh lelah maka kita akan merasa mengantuk sehingga memaksa tubuh kita untuk beristirahat secara fisik dan mental.Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun pagi dan siap melakukan berbagai aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang yang bisa tidur dari siang sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan (misalnya Blogger yang berkesempatan nangkring depan komputernya untuk blogkamling ^_^) atau karena sudah terbiasa.

Menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya hanya memakan waktu kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari.Adduuhh... gw slalu tidur dari jam 6.00 pagi sampai jam 11.00 siang doang... T_T

Adalagi.. Studi menunjukkan dimana setelah kita bangun dari tidur yang cukup, otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Pencapaian persetujuan, pengertian /pemahaman segala jenis masalah biasanya dapat diselesaikan dengan sukses apabila dilakukan pada pagi hari dibanding pada di waktu malam hari. Pertumbuhan hormon penting untuk meningkatkan kualitas, ukuran dan efisiensi otak, juga meningkatkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak, yang memungkinkan sel urat syaraf untuk dapat memiliki pengetahuan yang permanen dan berguna. Kebanyakan dari pertumbuhan hormon diproduksi pada saat kita itdur dengan tenang (tanpa beban)

Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup :
1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.
3. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
5. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.

S              :  SOCIAL SUPPORT
Dukungan sosial adalah pertukaran antar individu di mana satu orang memberikan bantuan kepada orang yang lain (Taylor, Peplau, dan Sears; 2000). Menurut Baron & Byrne (1997), dukungan sosial adalah rasa nyaman secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh para sahabat dan keluarga kepada orang yang menghadapi stres; dengan dukungan sosial, orang cenderung untuk ada dalam keadaan kesehatan fisik yang lebih baik dan dapat mengatasi stres yang dialaminya.

Menurut Effendi dan Tjahjono (1999, h. 218) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan transaksi interpersonal yang ditunjukkan dengan memberi bantuan kepada individu lain dan bantuan itu diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Sedangkan menurut Landy & Conte (2007), dukungan sosial adalah kenyamanan, bantuan, atau informasi yang diterima oleh seseorang melalui kontak formal maupun informal dengan individu atau kelompok (Landy & Conte, 2007).

Jenis-Jenis Dukungan Sosial
Dukungan sosial dapat diberikan dalam beberapa cara. Pertama, emotional concern yang diekspresikan melalui perasaan suka, cinta, dan empati dapat memberikan dukungan sosial. Kedua instrumental aid, misalnya persediaan barang-barang atau servis selama masa penuh tekanan, dapat menjadi dukungan sosial. Ketiga, providing information mengenai situasi yang menyebabkan stres dapat membantu seseorang. Terakhir, informasi dapat mendukung ketika informasi tersebut relevan dengan self appraisal, yaitu evaluasi diri (Taylor et al, 2000).

House (dalam Smet, 1994) membedakan empat jenis dukungan sosial, yaitu (a) dukungan emosional, (b) dukungan penghargaan, (c) dukungan instrumental, dan (d) dukungan informatif. Dukungan yang pertama adalah dukungan emosional. Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap individu sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai, dan diperhatikan; sedangkan menurut Landy & Conte (2007), dukungan emosional diberikan dalam bentuk memahami, perhatian, dan simpati pada kesulitan seseorang.. Dukungan jenis ini sering disediakan oleh terapis atau anggota keluarga.

Dukungan yang kedua adalah dukungan penghargaan. Dukungan ini terjadi lewat ungkapan hormat positif untuk orang tersebut, dorongan untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif orang tersebut dengan orang lain. Pemberian dukungan ini membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan orang lain yang berfungsi untuk menambah penghargaan diri, membentuk kepercayaan diri dan kemampuan, serta merasa dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan. Dukungan ini berasal dari teman dekat, terapis, anggota keluarga, atau kelompok pendukung lainnya (Landy & Conte, 2007).

Bentuk dukungan yang ketiga adalah dukungan instrumental. Dukungan ini meliputi bantuan secara langsung sesuai dengan yang dibutuhkan oleh seseorang, seperti memberi pinjaman uang atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stres.
Dukungan yang keempat adalah dukungan informatif. Bentuk dukungan ini mencakup pemberian nasihat, petunjuk, saran atau umpan balik yang diperoleh dari orang lain, sehingga individu dapat membatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya. Jenis dukungan ini seringkali disediakan oleh pekerja perawatan kesehatan (Landy & Conte, 2007).
Ritter dalam Smet (1994) juga menyatakan hal senada bahwa dukungan sosial mencakup dukungan emosional, dorongan untuk mengungkapkan perasaan, pemberian nasehat atau informasi, maupun bantuan secara materi.

Sumber Dukungan Sosial
Dukungan sosial dapat berasal dari pasangan hidup (Sherbourne & Hays dalam Taylor et al, 2000), anggota keluarga, teman-teman, kontak sosial dan komunitas, anggota kelompok pertemanan, orang dari gereja, serta rekan kerja atau supervisor pekerjaan (Buunk, Doosje, Jans, & Hopstaken dalam Taylor et al 2000).

Dukungan sosial terpenting berasal dari keluarga (Rodin dan Salovey dalam Smet, 1994). Melengkapi pendapat tersebut Gore dalam Gottlieb (1983) menyatakan bahwa dukungan sosial lebih sering didapat dari relasi yang terdekat yaitu keluarga atau sahabat. Kekuatan dukungan sosial yang berasal dari relasi yang terdekat merupakan salah satu proses psikologis yang dapat menjaga perilaku sehat dalam diri seseorang.

Manfaat Dukungan Sosial
Sebuah penelitian  di Alamaeda County, California menunjukkan bahwa individu yang memiliki sedikit ikatan sosial dan komunitas lebih mungkin meninggal selama masa ini dibandingkan dengan mereka yang memiliki lebih banyak ikatan sosial dan komunitas. Dukungan sosial secara efektif menurunkan tekanan psikologis selama masa penuh tekanan (Broman dalam Taylor et al, 2000). Dukungan sosial juga membantu pelajar mengatasi stress berhubungan dengan kehidupan kuliah (Lepore dalam Taylor et al, 2000). Selain itu, dukungan sosial juga berhubungan dengan fungsi sistem imun yang lebih baik (Kiecolt-Glaser & Glaser dalam Taylor et al, 2000).

Effendi dan Tjahjono (1999) menyatakan bahwa dukungan sosial berperan penting dalam memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami tekanan, sehingga menimbulkan pengaruh positif yang dapat mengurangi gangguan psikologis. Selain itu dukungan sosial dapat dijadikan pelindung untuk melawan perubahan peristiwa kehidupan yang berpotensi penuh dengan stres, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis karena adanya perhatian dan pengertian akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkatkan harga diri dan kejelasan identitas diri, serta memiliki perasaan positif mengenai diri mereka. 

Kepustakaan:
Baron, R .A., & Byrne, D. (1997). Sosial psychology (8th ed.). MA: Allyn & Bacon.
Effendi, R. W. & Tjahjono, E. (1999). Hubungan antara perilaku coping dan dukungan sosial dengan kecemasan pada ibu hamil anak pertama. Anima, 14, 214-227.
Landy, F. J. & Conte, J. M. (2007). Work in the 21st century: an introduction to industrial and organizational psychology (2nd ed.). Victoria: Blackwell Publishing.
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta : PT Grasindo.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., Sears, D. O. (2000). Social psychology (10th ed.). NJ: Prentice – Hall.

No comments:

Post a Comment